Showing posts with label Visit Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Visit Indonesia. Show all posts

Thursday, December 20, 2012

Keindahan Indonesia dibalik lensa National Geografic


Bromo-Tengger-Semeru National Park, East Java

Photograph by Jessy Eykendorp, My Shot

The national park is named after its two mountains, Mount Semeru (the highest in Java) and Mount Bromo (the most popular), and the Tengger people who inhabit the area. The park also includes large areas, which are very lush, fed by rivers from the high tops. The medium elevations are clad with much thinner forest before this gives way to the barren plateau and peaks.




Borobudur Temple, Central Java

Photograph by Charuhas Deshpande, My Shot

Heritage


tarian api(fire dance), bali, inonesia


Grand Mosque, Central Java
Photograph by Aditya Aji Nugraha, My Shot

The greatest mosque in Central Java Province, Indonesia



Dieng Plateau, Central Java
Photograph by Rusdi Sanad, My Shot

A farmer taking care of a potato field in Dieng Plateau, Java, Indonesia



South Sulawesi
Photograph by Sascha Romatzki, My Shot

An aerial photo taken with a tethered balloon from a 100-meter altitude in South Sulawesi, Indonesia. It shows the houses of sea gypsies next to a channel close to Wakatobi.


Mount Rinjani, Lombok

Photograph by Yew Pin Chuah, My Shot

It was a five-day hike to Mount Rinjani in Lombok, Indonesia. It is an active volcano and its "new mountain" is progressively growing due to its ongoing eruption.


Gitgit Waterfall, Bali

Photograph by Bruce Kingston, My Shot

Waterfall di gigit pulau bali indonesia

Sumber


Baca Selengkapnya..

Tuesday, June 19, 2012

Festival Danau Sentani Menyiarkan Suara Keindahan Alam dan Budaya Masyarakat Papua



Pemerintah Daerah Papua dan Jayapura bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiarkan suara keindahan alam dan budaya masyarakat Papua melalui Festival Danau Sentani (FDS) yang diselenggarakan pada 19 – 20 Juni 2012. FDS merupakan festival budaya berbasis masyarakat dalam rangka meningkatkan citra daerah tujuan pariwisata Jayapura dan Papua serta ikut mengembangkan ekonomi kreatif.

Kekayaan alam dan budaya merupakan tumpuan utama pembangunan pariwisata. Promosi budaya dan keindahan alam Papua melalui FDS ini diharapkan akan memberikan dampak positif pada perdagangan, investasi, ekonomi kreatif dan kesejahteraan masyarakat.

Tahun ini merupakan penyelenggaraan Festival Danau Sentani yang ke-5. “Kami berharap agar penyelenggaraan even yang sudah menjadi agenda tahunan dalam kalender pariwisata Indonesia ini bisa terus ditingkatkan setiap tahunnya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wardiyatmo pada pembukaan FDS di Papua 19 Juni 2012.

FDS menyajikan berbagai daya tarik daerah Papua yang mengandung berbagai unsur seperti budaya, kesenian dan cara hidup masyarakat Sentani. FDS merupakan suatu langkah kecil yang dirintis oleh pemerintah daerah untuk menggaungkan kesiapan Papua, khususnya Danau Sentani menjadi daerah tujuan wisata. “Kesiapan daerah ini juga harus didukung dengan keadaan yang kondusif, yakni meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga Sentani sebagai salah satu daerah tujuan memiliki daya siang tinggi,” sambungnya.

“Saya bersama Kemenparekraf menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya festival ini. Semoga promosi, public relation dan penyelenggarannya bisa ditingkatkan sehingga even ini meningkatkan daya saing kepariwisataan Indonesia,” tutupnya. (Puskompublik)

Baca Selengkapnya..

19 Distrik di Jayapura Siap Unjuk Kebolehan



Menjelang liburan sekolah yang sebentar lagi akan berlangsung, pemerintah daerah dan pihak-pihak yang terkait serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan program dukungan untuk Festival Danau Sentani (FDS) yang akan diadakan pada 19-23 Juni di Pantai Kalkhote, Kampung Ohei, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Nantinya, 19 distrik atau kecamatan yang tergabung dalam Kabupaten Jayapura akan menampilkan berbagai atraksi, antara lain atraksi mencari ikan, atraksi menyelam sambil merokok, atraksi pembuatan sampe, serta atraksi pembuatan alat-alat makan. Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini FDS juga akan menampilkan atraksi peragaan perang di atas perahu.


Bupati Jayapura, Jansen Monim, menjelaskan bahwa FDS merupakan pesta budaya berbasis kearifan lokal dan kearifan alam masyarakat Papua khususnya yang bermukim di sekitar Danau Sentani agar tetap hidup dan dikenal masyarakat Indonesia secara umum. FDS pertama kali diadakan pada 19 Juni 2008. Pada penyelenggaraannya yang ke-5 kali ini FDS mengangkat tema One for All. Logo yang digunakan untuk penyelenggaraan FDS tahun ini bergambar seorang laki-laki yang sedang mendayung perahu khas Sentani. Logo ini menceritakan masyarakat Papua yang hidup secara agraris.

“Dengan menampilkan atraksi khas masyarakat Papua dalam FDS, berarti kita ikut memperkenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda. Selain itu, kita juga mengajak generasi muda untuk menjaga kelestarian alam di Indonesia khususnya Papua,” ungkap Jansen dalam jumpa pers FDS di Gedung Sapta Pesona, 13 Juni 2012.

M. Faried, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf berpendapat bahwa Propinsi Papua memiliki paket daya tarik wisata yang lengkap. “Daerah Papua memiliki keunikan masyarakat dan keunikan alam,” katanya. Ia menuturkan bahwa bentuk pendukungan yang dilakukan Kemenparekraf untuk FDS berbentuk publikasi sehingga FDS terdengar gaungnya.

M. Faried menjelaskan, liburan sekolah yang sebentar lagi akan berlangsung merupakan salah satu pemicu perjalanan domestik. Selain itu, peningkatan kelas ekonomi juga membuka peluang bagi pertumbuhan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus). Ditambahkannya, faktor yang mendukung kunjungan wisatawan dalam suatu destinasi adalah atraksi, aksesibilitas, dan akomodasi.

Lebih jauh, Faried menjelaskan bahwa aksesibilitas menuju destinasi wisata akan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan potensi pasar. “Semakin banyak suatu destinasi dikunjungi wisatawan, maka akan semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak sehingga kemungkinannya untuk mengalami perbaikan infrastruktur akan semakin besar,” sebutnya.

Mengenai aksesibilitas, Vice President Marketing Merpati menjelaskan bahwa pihaknya masih terus beroperasi di daerah Papua. Merpati Airlines melayani jasa penerbangan Jakarta-Jayapura, dengan jalur penerbangan Jakarta-Makassar-Biak-Jayapura, Jakarta-Makassar-Timika-Jayapura, dan Jakarta-Makassar-Merauke-Jayapura. “Untuk perjalanan daerah Papua, kami juga menyediakan jasa penerbangan menuju Raja Ampat, Wamena, Labuan Bajo, Lombok, Bima, dan Alor,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Jayapura juga menjelaskan bahwa daerah Kabupaten Papua masih aman. “Peristiwa penembakan seperti yang diberitakan di media massa, hanya terjadi di kota Jayapura. Selebihnya, aktivitas di daerah Kabupaten Papua berlangsung seperti biasa,” jelasnya. (Puskompublik)

Baca Selengkapnya..