Monday, May 28, 2012

Latihan Ujian Tulis SNMPTN di Paseban.com


DESXRIPSI- Bagi anda yang saat ini hendak melaksanakan ujian tulis untuk masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) ada baiknya anda harus belajar lagi setelah menempuh ujian nasional untuk sukses dalam Ujian tulis SNMPTN. Paseban.com menyediakan layanan bagi para peserta ujian tulis SNMPTN unuk berlatih kapanpun dan dimanapun asal ada koneksi internet, anda cukup mendaftar dan di peseban,com dan langsung bisa menggunakan layanan ini untuk berlatih, selain ini masih ada banyak fitur yang di tawarkan paseban.com untuk kita semua.

Tags : soal snmptn latihan soal snmptn try out snmptn kumpulan soal snmptn snmptn kiat sukses snmptn paseban.com snmptn ujian tulis snmptn sukses ujian tulis snmptn

Baca Selengkapnya..

Thursday, May 24, 2012

Mendikbud Minta Sekolah Cegah Konvoi Kelulusan

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta sekolah bersikap kreatif mencegah konvoi siswa yang merayakan kelulusan ujian nasional mereka pada 26 Mei untuk tingkat SMA, 2 Juni tingkat SMP, dan 20 Juni tingkat SD.

"Kami memang melarang hal itu, tapi sanksi untuk itu juga sulit, karena itu pihak sekolah hendaknya bersikap kreatif, misalnya siswa diminta membawa baju, lalu dikumpulkan dan diajak ke panti asuhan untuk memberikan baju, selanjutnya hasil UN diumumkan di panti asuhan itu," katanya di Surabaya, Jumat (18/5/2012).

Di sela pembukaan Lomba Cipta Elektroteknik Nasional (LCEN) 2012 yang digelar Mahasiswa Teknik Elektro ITS Surabaya, ia menjelaskan sekolah bisa juga meminta siswa membawa buku, lalu mengajak siswa ke panti asuhan dan ditunjukkan anak panti asuhan yang tidak mempunyai buku apa-apa.

"Mereka yang mau membantu buku atau apapun, maka hasil UN disampaikan kepadanya, sehingga mereka akan tahu kondisi riil di panti asuhan dan tergerak untuk membantu. Bentuknya bisa juga lain," katanya.

Dengan cara kreatif seperti itu, kata mantan Rektor ITS Surabaya itu, maka siswa akan tetap berada di bawah kendali sekolah, sehingga konvoi yang sering terjadi akan dapat dikendalikan tanpa harus menjatuhkan sanksi.

"Saya yakin masih banyak siswa yang baik," kata Nuh yang juga sempat meninjau 35 karya finalis dari para pelajar dan mahasiswa yang mengikuti LCEN 2012, seperti stabilisator pencepatan tempe, tempat sampah berjalan, alat penyiram halaman otomatis, dan sebagainya.

Sebelumnya (15/5/2012), Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko melarang para siswa untuk melakukan konvoi dalam merayakan kelulusan UN.

"Larangan itu bersifat imbauan, tapi tegas. Imbauan agar tidak konvoi, tapi tegas (saat pengumuman UN). Jangan corat-coret baju, jangan dilakukan itu, karena baju itu sebaiknya diberikan kepada anak yatim. Budaya masyarakat Jatim yang santun harus dipertahankan," katanya.

Di sela-sela peluncuran Tim Sepeda Patroli Dialogis di Mapolda Jatim, ia mengharapkan para orang tua mengingatkan anaknya yang telah mengikuti UN/UASBN, karena pihaknya merasakan kerja sama Polda Jatim dengan masyarakat selama ini sudah cukup baik.

Informasi dari sumber lain menyebutkan larangan itu sudah disampaikan Polda Jatim ke Polres se-Jatim melalui faksimil. Inti dari pelarangan itu karena konvoi akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas, dan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.


Baca Selengkapnya..

99 Persen Peserta UN SMA 2012 Lulus

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan angka kelulusan ujian nasional tingkat SMA dan sederajat tahun 2012 mencapai 99, 50 persen. Pengumuman kelulusan tiap siswa sendiri akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada hari Sabtu 26 Mei 2012.

Dalam paparannya, Mendikbud, Mohammad Nuh menjelaskan, peserta UN SMA tahun ini mencapai 1.524.704 siswa. Akan tetapi karena berbagai hal, sedikitnya ada 7.345 siswa yang tidak mengikuti UN. Dari jumlah tersebut, kata dia, tercatat 1.517.125 (99,50 persen) siswa SMA dinyatakan lulus UN. Sedangkan 7.579 siswa SMA lainnya tidak lulus pada UN tahun ini.

"Data ini kami sampaikan agar segera dipublikasikan kepada masyarakat," kata Nuh, Kamis (24/5/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.


Baca Selengkapnya..

Google Tunjukkan Dampak Deforestasi Sumatera


JAKARTA, KOMPAS.com — Koalisi LSM Eyes on the Forest membangun perangkat baru yang memungkinkan publik memvisualisasikan hutan dan kehidupan liar di Sumatera, seperti badak, harimau, gajah, dan orangutan.

Sebagai penerima sumbangan teknologi ini, Eyes on the Forest dapat menggunakan sarana Google Maps Engine cloud-base untuk berbagi data hutan kepada semua orang.
-- Tanya Birch

Perangkat ini juga memberikan informasi penting tentang penyelamatan hutan alam dan keragaman hayati yang penting bagi dunia serta upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Proyek pemetaan ini merupakan sumbangan pertama dari tim Google Earth Outreach untuk penggunaan Google Maps Engine, sarana hosting, penyimpanan, dan pengelolaan data peta.

Hutan alam di Sumatera yang sekaligus merupakan habitat bagi badak, gajah, harimau, dan orangutan telah menyusut sangat cepat. Sekitar 50 persen hutan alam Sumatera telah hancur sejak tahun 1985 dan kebanyakan disebabkan oleh penebangan untuk kebutuhan produksi kertas dan kelapa sawit.

Peta ini menggambarkan secara detail penyempitan dan hilangnya wilayah jelajah empat satwa kunci Sumatera tersebut dari waktu ke waktu. Pemetaan ini akan memberikan gambaran tentang tutupan hutan, penggunaan lahan, dan keanekaragaman hayati yang dikumpulkan dari hasil kerja lapangan selama puluhan tahun di Sumatera.

Peta-peta yang ditampilkan juga akan memberikan gambaran tentang nilai-nilai ekologis dan kultural Sumatera yang luar biasa, keanekaragaman hayati dan kehidupan liarnya yang menakjubkan, serta cadangan karbon di lahan gambut yang sangat besar.

"Peta merupakan alat yang tepat untuk memberikan informasi penataan ruang guna menyelamatkan hutan tropis. Kerja sama Google Earth, WWF, dan Eyes on the Forest semakin mempermudah pembuatan peta sehingga tidak lagi hanya dimengerti orang-orang dengan spesialisasi tertentu," ujar Nazir Foead, Direktur Konservasi WWF-Indonesia, Kamis (24/5/2012) di Jakarta. Ia yakin, pemberdayaan masyarakat sipil dengan informasi seperti ini akan dapat menyelamatkan sisa hutan di Sumatera, sekaligus membantu restorasi hutan yang sudah rusak.

Transparansi adalah kunci untuk meraih tujuan tersebut. Basis data ini dapat menunjukkan ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh Sumatera, mengidentifikasi penyebab deforestasi, penghancuran habitat, dan pelepasan karbon dari lahan gambut yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Para pengguna peta ini juga dapat membuat peta mereka menggunakan lapisan-lapisan data peta Eyes on the Forest, seperti hilangnya hutan alam dari waktu ke waktu, sebaran satwa, wilayah prioritas konservasi, wilayah prioritas restorasi, lahan terdegradasi, dan wilayah yang dilindungi oleh pemerintah.

"Sebagai penerima sumbangan teknologi ini, Eyes on the Forest dapat menggunakan sarana Google Maps Engine cloud-base untuk berbagi data hutan kepada semua orang," ujar Tanya Birch, Manajer Program Google Earth Outreach. Lebih lanjut, organisasi nirlaba dapat dengan mudah menciptakan peta sendiri untuk membantu memvisualisasikan data-data mereka dengan menambahkan lapisan-lapisan informasi di atas Google Earth and Maps.

Dasar dari proyek pemetaan ini adalah Laporan WWF tahun 2010 berjudul "Sumatra's Forests, their Wildlife and the Climate. Windows in Time: 1985, 1990, 2000 and 2009" yang dibuat berdasarkan hasil penelitian selama delapan tahun di lapangan dan juga kontribusi analisis dari banyak individu dan lembaga yang bekerja untuk isu-isu di Sumatera.

Mereka telah mengumpulkan data selama berpuluh tahun tentang deforestasi, spesies, dan hutan untuk memperoleh pengertian yang lebih baik tentang lokasi deforestasi, wilayah-wilayah yang paling kritis, dan lokasi konflik manusia-satwa. "Proyek ini merupakan langkah maju bagi Eyes on the Forest karena peta merupakan sarana yang kuat untuk membuka jendela kepada dunia tentang kondisi hutan, khususnya di Pulau Sumatera," ujar Muslim Rasyid, Koordinator Jikalahari, salah satu anggota koalisi Eyes on the Forest.

Ia mengharapkan Google dapat selalu memperbarui teknologi citra satelitnya sehingga dunia dapat melihat fakta-fakta tentang penghancuran hutan di Sumatera, siapa yang berbuat, dan ke mana produk-produknya dijual. "Lebih jauh lagi, kami dapat memperlihatkan peta ini kepada pengambil kebijakan untuk mendorong perlindungan hutan alam yang tersisa di Sumatera," tuturnya.



Baca Selengkapnya..

Harimau Sumatera Langka Mati Mengenaskan

illustrasi

VIVAnews - Seekor Harimau Sumatera yang sudah langka tewas mengenaskan. Sejumlah luka menganga di tubuh harimau jantan ini.

Petugas Konservasi Bengkulu menemukannya terjerat dalam jebakan para pemburu pada Senin, pekan lalu. Saat ditemukan, kondisinya sangat kritis, tubuhnya berdarah-darah karena luka terkena hajaran sembilan tombak.

Harimau yang berusia lima tahun itu kemudian diterbangkan dari Bengkulu menuju Jakarta untuk mendapatkan perawatan. Namun nahas, nyawa binatang langka itu tak berhasil diselamatkan.

"Harimau itu mati karena luka-luka yang dideritanya pada Sabtu kemarin. Para dokter hewan menemukan luka tombak yang menusuknya dari belakang hingga menembus dada, akibatnya fatal," ujar Kepala Badan Konservasi Provinsi Bengkulu, Amon Zamora seperti dilansir physorg.

"Harimau itu juga ditembak dengan senapan angin. Peluru ditemukan di bagian matanya." Dia menambahkan, pihak berwajib sedang mengusut orang-orang yang diduga berada di balik kematian harimau ini.

Harimau ini ditemukan di Bengkulu, terjerat dalam perangkap kawat yang diikat pada cabang pohon. Perangkap tersebut diduga dipasang oleh pemburu. Umumnya, para pemburu menangkap harimau-harimau langka ini untuk dijual bagian-bagian tubuhnya di pasar gelap.

Sebelumnya, bada konservasi juga menemukan banyak perangkap serupa. Mereka juga membantu polisi mencari kelompok pemburu yang dicurigai.

Saat ini, Harimau Sumatera yang tersisa diperkirakan kurang dari 400 ekor. Aktivis lingkungan mengatakan hewan ini semakin langka karena habitat mereka dirusak. (eh)


• VIVAnews


Baca Selengkapnya..

Hiu Putih Raksasa Bisa Dilacak via iPhone


VIVAnews - Lewat sebuah aplikasi iPhone yang diluncurkan pekan ini, pengguna kini bisa mengawasi pergerakan ikan-ikan hiu putih raksasa yang menjelajahi Samudera Pasifik. Aplikasi itu sendiri dibuat oleh Marine Conservation Science Institute, California, Amerika Serikat.

Lembaga konservasi non profit itu menyatakan, aplikasi yang dibuat merupakan shark tracker pertama di dunia dan bertujuan untuk menggalang dana bagi mereka dalam melakukan penelitian. Ikan-ikan hiu yang bisa dipantau oleh pengguna lewat layar smartphone-nya sebelumnya sudah diberi sensor oleh lembaga tersebut.

Lewat iTunes, aplikasi ini dipasarkan di harga US$3,99. "Ini merupakan cara inovatif bagi kami untuk mengumpulkan uang di masa ekonomi sulit seperti ini," kata Michael Domeier peneliti dari Marine Conservation Science Institute, dikutip dari Reuters, 13 Januari 2012.

Menurut Domeier, pembuatan aplikasi itu sendiri telah memakan biaya hampir sebesar US$100.000, termasuk untuk pembuatan konten video dan game bagi anak-anak yang ingin mengenal lebih dekat ikan hiu putih rakasasa tersebut.

Sejauh ini, kata Domeier, pihaknya telah memberi sensor pada 20 ekor hiu. Namun sayangnya, baterai pada sejumlah sensor itu telah soak. "Dengan aplikasi iPhone ini, pengguna bisa mengikuti proses migrasi dan pergerakan lusinan ekor ikan hiu yang juga tengah kami pantau," ucapnya.

Sebagai informasi, ikan hiu putih raksasa merupakan spesies hiu yang ditangkap dan dibunuh untuk diambil siripnya, dan dijadikan sup yang jadi menu favorit di Asia.

PBB mengestimasi, sekitar 70 juta ekor ikan hiu dibunuh untuk dimakan. Untuk itu, tahun lalu, pemerintah negara bagian California telah melarang perdagangan sup sirip ikan hiu sebagai upaya untuk melindungi hewan itu dari kepunahan. (sj)

Aplikasi bertujuan untuk menggalang dana bagi peneliti dalam melakukan studi.

• VIVAnews

Baca Selengkapnya..

Taman Safari Simpan Sperma Harimau Sumatera


VIVAnews - Seekor Harimau Sumatera mati mengenaskan di Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Sekujur tubuhnya berlumuran darah yang mengalir dari sejumlah luka yang dia derita.

Si belang bernama Rajo tersebut usianya diperkirakan lima tahun. Harimau jantan ini ditemukan oleh petugas konservasi hutan lindung Lebong, Mangkurajo, Bengkulu, awal pekan lalu.

Rajo ditemukan dengan kondisi memprihatinkan, terjerat jebakan para pemburu di tengah hutan. Kaki kirinya terjerat oleh kawat baja, di tubuhnya banyak sekali ditemukan luka akibat tombak dan hajaran peluru dari senapan angin.

Harimau itu tiba di Taman Safari Indonesia pada Kamis 12 Januari 2012 untuk menjalani perawatan. Petugas Taman Safari, Retno Sudarwati menggambarkan betapa menderitanya harimau langka itu saat tiba di Cisarua. Retno mengatakan Rajo menderita luka sangat serius, kaki kiri depanya hampir putus dan terkoyak parah. Tulang kakinya sampai terlihat.

Menurut Retno, luka akibat tombak dan peluru senapan menyebabkan tubuh harimau malang ini mengalami infeksi. Mata kirinya buta dan mata sebelah kanan pun terlihat sudah rusak. "Setelah tim dokter melakukan perawatan lebih dari 48 jam, akhirnya harimau itu mati pada Sabtu 14 Januari 2012," kata Retno kepada VIVAnews.com, Selasa 17 Januari 2012.

Meski tak berhasil menyelamatkan nyawa Rajo, tim dokter yang merawat bergerak cepat mengumpulkan spermanya. Tim dokter ingin menggunakan sperma Rajo untuk proses kawin suntik alias inseminasi. "Nanti akan disuntikan dengan binatang lain, sehingga akan menjadi embrio baru," ujar Direktur Taman Safari, Frans Manansang.



• VIVAnews


Baca Selengkapnya..