Kelapa Sawit dapat merusak lingkungan dan hutan karena pohon sawit menghasilkan CO2 atau Karbondioksida lebih banyak dari pada CO2 yang di serapnya, data hasil penelitian di Tanah Grogot, Kalimantan Timur, mengatakan, 1 hektar kebun kelapa sawit yang ditanam selama 25 tahun menyerap CO2 130 ton sampai 180 ton ekuivalen. Akan tetapi, kelapa sawit itu menghasilkan CO2 sebanyak 927,9 ton ekuivalen per hektar. Bahkan, kelapa sawit yang ditanam di lahan gambut bisa menghasilkan CO2 sebanyak 1.375 ton per hektar. Dan hal ini akan mempercepat proses pemanasan global dan akan menimbulkan banyak dampak negatif bagi kelangsungan hidup di dunia khususnya di sekitar pohon-pohon kelapa sawit .
Di Daerah Aliran Sungai atau DAS Katingan yang merupakan kantong habitat Orangutan. dan ada sekitar 3000 Orangutan mendiami kawasan tersebut dan terdapat perkebunan sawit di sepanjang DAS Katingan
.Bayangkan apa yang akan terjadi dengan habitat Orangutan lama-kelamaan? Bagi masyarakat desa Tura di kecamatan Pulau Malan yang tinggal di kawasan itu, keberadaan Orangutan jauh lebih penting dari pada keberadaan perkebunan sawit di sepanjang DAS Katingan. Karena Orangutan bagi mereka adalah sahabat dimana orangutan dapat menjaga hutan dari kerusakan dan kepunahan. Sehingga mereka dapat terus memanfaatkan hutan untuk kehidupan sehari-hari dan masa depan anak cucu mereka, dikatakan oleh kepala desa Tura, Daryatmo.
Menurut direktur Centre for Orangutan Protection atau COP, Hardi Baktiantoro juga mengingatkan, perusahaan sawit adalah perusak hutan nomor satu di Kalimantan. “Kami tidak mau mereka merusak habitat Orangutan di kecamatan Pulau Malan. Kawasan itu adalah rumah bagi ribuan Orangutan dan kehidupan bagi masyarakat dayak Ngaju. Sawit tidak menjamin kehidupan yang lebih baik bagi mereka. Hutan dan Orangutan lah yang dapat menjamin kehidupan masyarakat dayak Ngaju. PT. Mitra Jaya Cemerlang yang juga anak perusahaan TSH Malaysia dan Martinique Singapore itu harus angkat kaki dari desa Tura”
Mari kita dukung bersama-sama perbuatan mulia Walhi, COP dan para pejuang lingkungan hidup lainnya !
Sumber : klikdisini
Here ]
Get this widget [
No comments:
Post a Comment