Kocim news - Seorang pegawai bank di Inggris dipecat setelah ia mengecam gaji bosnya yang mencapai 4.000 poundsterling (setara Rp 96,5 juta) per jam, sementara dia hanya dibayar 7 pounsterling (atau Rp 99.000 per jam). Kecaman tersebut, sebagaimana dilansir The Dailymail, Selasa (5/4/2011), ia sampaikan melalui media sosial Facebook (FB).
Stephanie Bon (37), dari Colchester, Essex, bekerja dengan bayaran Rp 99.000 per jam sebagai asisten HR di Lloyds Banking Group (LBG) ketika ia mendengar bahwa gaji eksekutif baru bank itu sangat besar. Bon lalu membuka Facebook dan menulis status dengan "Gaji CEO baru LBG sebesar 4.000 pounds sejam. Saya hanya mendapat 7 pounds". Namun, setelah atasannya mengetahui komentarnya itu di Facebook, dia pun dipecat.
Minggu lalu terungkap bahwa bank yang sebagian sahamnya milik para wajib pajak Inggris itu menawarkan kepada António Horta-Osorio gaji sebesar 13,5 juta poundsterling (Rp 190 miliar), plus bonus dan tunjangan lainnya tahun ini agar dia mau pindah dari bank Spanyol, Santander. Bankir asal Portugis itu juga akan mendapat keuntungan hampir Rp 12,7 miliar setahun berupa iuran pensiun, sebagai bagian dari rayuan agar dia meninggalkan Santander.
Bayaran tersebut membuat cemas para pembayar pajak, yang memiliki 41 persen saham Lloyd setelah Pemerintah Inggris menggelontorkan dana talangan bagi bank itu agar selamat dari krisis keuangan tahun 2008.
Tentang apa yang telah menimpannya, Bon berkata, "Saya tidak percaya bahwa saya diperlakukan sebegitu hebohnya untuk apa yang saya bicarakan dengan teman-teman saya di luar pekerjaan. Saya sedang bersama teman-teman minum kopi dan itu (gaji bos baru) ada di berita. Saya lalu membuka Facebook dan dalam beberapa jam sesuatu yang lain terjadi, maka saya mengubah status saya."
Bon bekerja di cabang LBG di Colchester, Halifax, bagian dari raksasa perbankan milik publik itu, ketika ia membuat komentar online tersebut. "Saya pergi makan siang dan ketika saya kembali, salah satu teman saya berkata, 'mereka berbicara tentang kamu terkait dengan Facebook tadi malam'."
Dia berpendapat, dirinya tidak mengungkapkan sesuatu yang rahasia, tapi atasannya tidak memberi ampun. Dia menuturkan, "Pemimpin tim saya bertanya, mengapa saya menulis hal-hal seperti itu. Lalu manajer saya masuk dan mengatakan ia kecewa terhadap saya. Dia bilang saya menjatuhkan perusahaan. Tapi saya tidak menulis apa pun yang kontroversial. Tentu saja sulit kehilangan pekerjaan. Untungnya saya memiliki teman-teman dan keluarga yang membantu saya memberikan jalan keluar."
Seorang juru bicara Lloyds TSB mengatakan, "Kepergian Stephanie Bon sama sekali tidak ada hubungannya dengan Facebook." Menurut juru bicara itu, Bon bekerja melalui sebuah lembaga dengan kontrak jangka pendek. Kontraknya sudah akan berakhir dan ia telah diberi tahu tentang hal itu. Hanya saja, kata juru bicara itu lagi, setelah pemberitahuan tersebut lalu muncul komentar dia di Facebook yang kemudian menjadi sorotan.
Sumber : desxripsi
Here ]
Get this widget [
No comments:
Post a Comment