Sebuah toko di salah satu pusat perbelanjaan di Tel Aviv Israel, belakangan menjadi pusat perhatian. Pasalnya, barang yang dijual bukan sembarang barang. Di depan pintu toko tersebut dengan jelas terpampang sebuah tulisan "Dijual Perempuan".
Seperti dikutip CNN, perempuan yang dipajang tersebut juga terkadang mengedipkan mata genit setiap kali ada pria yang menggoda. Beberapa perempuan yang dipajang juga menampilkan umur, berat badan, tinggi, ukuran bra, dan negara asal yang ditulis di papan berukuran kecil.
Jika dilihat sekilas, toko itu seperti tempat prostitusi. Mereka juga tidak segan berpose seksi layaknya model majalah pria dewasa. Tapi, jangan disangka jika toko itu benar-benar menjual perempuan.
Toko itu dibuka sebagai media kampanye anti pelacuran dan perdagangan manusia (human trafficking) yang dilakukan oleh organisasi yang peduli dengan perdagangan manusia.
Perempuan-perempuan yang dipajang di etalase toko itu adalah para sukarelawan. Toko itu bertujuan mengumpulkan tanda tangan dari masyarakat untuk menekan Kementerian Kehakiman Israel agar mendukung pemberlakuan hukum kejahatan bagi pria yang pergi ke tempat prostitusi.
Menurut seorang pelopor gerakan, Ori Keidar, peraturan itu dibutuhkan untuk menghentikan perdagangan perempuan di Israel. "Menurunnya konsumen prostitusi membuat kebutuhan perempuan untuk prostitusi anjlok sehingga organisasi penyelundup perempuan kehilangan mata pencarian," ujar Keidar.
Keidar menuturkan, Swedia juga sudah memberlakukan peraturan yang sama. Hal tersebut, ucapnya, terbukti dari upaya menurunkan tingkat prostitusi terutama yang terkait dengan organisasi kejahatan.
Selama satu dekade terakhir, 10 ribu perempuan diselundupkan ke Israel. Keidar menyebut kondisi itu sebagai perbudakan masa modern. Perempuan-perempuan itu dipenjara, disiksa, diperkosa, dan dibiarkan kelaparan. "Mereka dipaksa melayani 15 sampai 30 orang setiap hari, 365 hari setahun," kata Keidar yang berprofesi sebagai pengacara.
Sejak tiga tahun lalu, polisi Israel gencar memerangi perdagangan perempuan dengan langsung merazia tempat-tempat hiburan malam. Pasukan Israel juga meningkatkan patroli di perbatasan Mesir-Israel untuk mencegah penyelundupan perempuan. Keidar menambahkan, perbatasan sepanjang 300 km tersebut adalah rute utama penyelundupan perempuan ke Israel.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV
Here ]
Get this widget [
No comments:
Post a Comment