Friday, February 24, 2012

Hip Hop Bukan Soal Kulit Hitam, Narkoba dan Wanita




Tiga pria asal Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, Abdul Malik Ahmad, Joshua Salaam, dan Naeem Muhammad, membentuk Native Deen pada 2000. Awalnya ketiga personel ini bersolo karier, hingga ereka bertemu di sebuah 'pesantren kilat' yang diadakan selama satu minggu.

Kecintaan mereka terhadap jenis musik yang sama membuat ketiganya sepakat membentuk grup hip-hop. "Banyak pertanyaan mengapa kami memilih rap, bukan nasyid sperti yang kita kenal sebelumnya," kata Joshua Salaam, kepada Republika.co.id, lewat salah satu surat elektroniknya.

Rap ujarnya, lekat dengan kulit hitam kekerasan atau penembakan serta perempuan. "Tapi akarnya sebetulnya tidak demikian," ujarnya. Musik ini, katanya, muncul pertama kali sebagai bentuk ekspresi diri "Dan saat ini hip hop memiliki progres yang sangat bagus," tambahnya.

Berikut petikan wawancara dengan Joshua Salaam, manan staf polisi militer di Angkatan Udara AS, kelahiran tahun 1973

Bisakah Anda berbagi pada kami bagaimana menjadi Muslim di Amerika Serikat saat ini

Saya pikir luar biasa menjadi Muslim di Amerika. Seperti pada setiap hal pasti ada pro dan kontra. Salah satu keuntungan ialah anda bisa beribadah dan mempelajari agama anda dengan sangat baik. Bagi mereka yang haknya disangkal, bisa mengungkapkan protes atau mencari keadilan. Hasilnya bisa dilihat dari banyaknya masjid dan sekolah Islam yang kian bertambah. Saya pikir salah satu kekurangan adalah sulit bagi kami untuk melihat prespektif banyak Muslim dan komunitas lain di dunia. Banyak warga Amerika yang tidak tahu cukup banyak mengenai apa yang sebenarnya terjadi di dunia kecuali yang kita lihat, baca, dengar di media. Ada banyak juga yang terjadi di Amerika dan banyak yang dikerjakan orang-orang untuk tetap bertahan hidup sehingga kita mungkin teralikan dari banyak realitas penting lain.

Tidak bernasuk rasis, apakah anda mengalami perbedaan perlakuan sebagai Muslim Afro-Amerika dibanding dengan saudara-saudara anda Muslim Kaukasia di Amerika

Masalah Ras masih menjadi topik panas di Amerika. Tidak berarti setiap saat,namun masih muncul ketika orang mendiskusikan perbedaan statistic dalam sistem peradilan criminal, pekerjaan dan yang lain. Muslim komunitas pun juga tidak kebal dari isu ini. Namun, sebagian besar masjid di Amerika sungguh terbuka sepenuhnya dan menerima Muslim dari berbagai macam latar etnis.

Apakah misi utama dan pesan-pesan yang anda ingin bawakan dalam musik anda?

Prinsip utama kami adalah untuk menginspirasi orang-orang agar menjadi lebih baik dan melakukan kebaikan dalam hidup mereka. Bagi beberapa itu bisa diartikan menjadi dekat dengan pencipta mereka. Bagi yang lain itu berarti menjaga dan merawat lingkungan. Mengingat fans Native Deen berasal dari berbagai agama atau bahkan penggemar yang tak menerima keyakinan apa pun. Namun mereka tetap bisa mendapat keuntungan dari musik kami.

Apa sumber utama inspirasi Anda dalam bermusik?

Pengalaman kehidupan kami, tema-tema dan pesan dari sumber-sumber dan tradisi Islam.

Banyak orang berpikir hip-hop dan Islam sulit dikombinasikan mengingat genre ini kerap diasosiasikan dengan narkoba, geng jalanan, wanita, bagaimana anda menghadapi pandangan itu? anda memiliki strategi khusus dalam bermusik?

Tidak ada strategi khusus. Kami piker orang yang mengasosiasikan Hip Hop dengan hal-hal itu mungkin tidak cukup paham dengan sejarah music ini. Seperti halnya orang yang memiliki sterotip tertentu mengenai Amerika. Namun tinggal dan hidup di sini, kami paham bagaimana Amerika sesungguhnya. Tentu ada pula criminalitas dan beberapa hal mengerikan yang terjadi, dan grup-grup hip hop yang dipenuhi kebencian, namun mereka tak lantas mendefinisikan keseluruhan Amerika. Itu juga berlaku dalam hip-hop. Memang ada beberapa musik negative serius di luar sana yang dipenuhi lirik kebencian yang tak seharusnya didengar. Namun itu tak menjadi identitas sesungguhnya musik ini.

Apa yang telah anda lakukan untuk membuat musik anda dikenal dan diterima, tidak hanya oleh Muslim tetapi juga masyarakat Amerika.

Kami bertiga dan juga kontak-kontak kami di komunitas memiliki pandangan dan intuisi apa yang kira-kira bisa diterima atau tidak. Kami selalu memiliki anggota komunitas yang datang kepada kami dan member masukan terhadap music kami tentang ini atau itu. Ketika kami menulis lagu, kami saling member masukan satu sama lain bagaimana seharusnya lagu-lagu kami. Produk akhir pada umumnya bisa diterima oleh masyarakat secara umum.

Apakah anda juga bergaul dengan rapper Non-Muslim atau anda bagian terpisah, dan apa yang biasa anda obrolkan saat bertemu rapper non-Muslim?

Kami piker, sebagian besar kontak kami dalam industri adalah Muslim. Namun kami pun bergaul dengan para rapper dari keyakinan lain dan kami berbagi cerita serta saling mendukung untuk terus maju. Dunia music tidak selalu mudah dan rasanya luar biasa ketika kami mendapat kata-kata dukungan dari teman sesame musisi. Sehingga kami selalu mendukung kerja para rapper positif dalam industr ini ketika kami bertemu mereka.

Pemerintah AS meluncurkan Diplomasi Hip-Hop Islam sebagai alat untuk merangkul negara-negara bermayoritas Muslim di dunia dan grup anda ditunjuk sebagai salah satu duta. Bagaimana menurut anda tentang kebijakan ini? Bisa anda bagi pengalaman anda selama tur ke beberapa negara dan bagaimana tanggapan yang anda peroleh dalam kunjungan anda.

Kami piker konsep ini hebat. Terlebih anda dapat berkomunikasi dengan banyak pihak lain mengenai kebaikan. Kami harap lewat komunikasi ini kami bisa mempelajarai bahwa manusia adalah sederajat dan memiliki persamaan hak dalam sumber daya dan kehidupan. Semakin banyak orang tahu mengenai orang lain, akan semakin baik.

Bagi kelompok Anda, apa manfaat dengan menjadi ‘duta’ ini?

ative Deen gembira bisa menjadi bagian dari upaya ini. Ketika kami bepergian seperti ke Indonesia dan tempat lain, kami selalu diterima dengan baik. Kami berbagi cerita bagaimana kami memilki kemiripan. Kami sangat mengapresiasi perbedaan budaya. Kadang kami mendapat pertanyaan sulit mengenai kebijakan AS.

Bagi Native Deen, kegiatan ini membantu kami meluruskan presepsi selip yang telah saya jelaskan pada jawaban di atas. Yang paling penting dari pertukaran budaya adalah belajar dari tangan pertama bagaimana orang lain memandang sikap kita sebagai cerminan sebuah bangsa. Saya piker setiap warga Amerika mesti bepergian ke belahan lain dunia untuk berbagi pemikiran, pengalaman dan prespektif dengan orang lain. Native Deen sungguh sangat beruntung memiliki kesempatan itu.



Diskografi Native Deen:

Night of Remembrance (2004/Jamal Records)

Deen You Know (2005/Jamal Records)

Not Afraid to Stand Alone (2007/Jamal Records)

I Am Near (2010/Jamal Records)

REPUBLIKA.CO.ID

Related Post | Artikel Terkait



Get this widget [ Here ]

No comments:

Post a Comment