Tuesday, June 19, 2012

19 Distrik di Jayapura Siap Unjuk Kebolehan



Menjelang liburan sekolah yang sebentar lagi akan berlangsung, pemerintah daerah dan pihak-pihak yang terkait serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan program dukungan untuk Festival Danau Sentani (FDS) yang akan diadakan pada 19-23 Juni di Pantai Kalkhote, Kampung Ohei, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Nantinya, 19 distrik atau kecamatan yang tergabung dalam Kabupaten Jayapura akan menampilkan berbagai atraksi, antara lain atraksi mencari ikan, atraksi menyelam sambil merokok, atraksi pembuatan sampe, serta atraksi pembuatan alat-alat makan. Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini FDS juga akan menampilkan atraksi peragaan perang di atas perahu.


Bupati Jayapura, Jansen Monim, menjelaskan bahwa FDS merupakan pesta budaya berbasis kearifan lokal dan kearifan alam masyarakat Papua khususnya yang bermukim di sekitar Danau Sentani agar tetap hidup dan dikenal masyarakat Indonesia secara umum. FDS pertama kali diadakan pada 19 Juni 2008. Pada penyelenggaraannya yang ke-5 kali ini FDS mengangkat tema One for All. Logo yang digunakan untuk penyelenggaraan FDS tahun ini bergambar seorang laki-laki yang sedang mendayung perahu khas Sentani. Logo ini menceritakan masyarakat Papua yang hidup secara agraris.

“Dengan menampilkan atraksi khas masyarakat Papua dalam FDS, berarti kita ikut memperkenalkan kekayaan budaya kepada generasi muda. Selain itu, kita juga mengajak generasi muda untuk menjaga kelestarian alam di Indonesia khususnya Papua,” ungkap Jansen dalam jumpa pers FDS di Gedung Sapta Pesona, 13 Juni 2012.

M. Faried, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf berpendapat bahwa Propinsi Papua memiliki paket daya tarik wisata yang lengkap. “Daerah Papua memiliki keunikan masyarakat dan keunikan alam,” katanya. Ia menuturkan bahwa bentuk pendukungan yang dilakukan Kemenparekraf untuk FDS berbentuk publikasi sehingga FDS terdengar gaungnya.

M. Faried menjelaskan, liburan sekolah yang sebentar lagi akan berlangsung merupakan salah satu pemicu perjalanan domestik. Selain itu, peningkatan kelas ekonomi juga membuka peluang bagi pertumbuhan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus). Ditambahkannya, faktor yang mendukung kunjungan wisatawan dalam suatu destinasi adalah atraksi, aksesibilitas, dan akomodasi.

Lebih jauh, Faried menjelaskan bahwa aksesibilitas menuju destinasi wisata akan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan potensi pasar. “Semakin banyak suatu destinasi dikunjungi wisatawan, maka akan semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak sehingga kemungkinannya untuk mengalami perbaikan infrastruktur akan semakin besar,” sebutnya.

Mengenai aksesibilitas, Vice President Marketing Merpati menjelaskan bahwa pihaknya masih terus beroperasi di daerah Papua. Merpati Airlines melayani jasa penerbangan Jakarta-Jayapura, dengan jalur penerbangan Jakarta-Makassar-Biak-Jayapura, Jakarta-Makassar-Timika-Jayapura, dan Jakarta-Makassar-Merauke-Jayapura. “Untuk perjalanan daerah Papua, kami juga menyediakan jasa penerbangan menuju Raja Ampat, Wamena, Labuan Bajo, Lombok, Bima, dan Alor,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Jayapura juga menjelaskan bahwa daerah Kabupaten Papua masih aman. “Peristiwa penembakan seperti yang diberitakan di media massa, hanya terjadi di kota Jayapura. Selebihnya, aktivitas di daerah Kabupaten Papua berlangsung seperti biasa,” jelasnya. (Puskompublik)

Related Post | Artikel Terkait



Get this widget [ Here ]

No comments:

Post a Comment